Senin, 22 Februari 2010

DOA


Tuhan, Allah…
Di kecamuk jiwa ini
Kuberdoa dengan sepenuhnya

Dalam Isak tangis sesal kedurhakaan
Aku tak dapat luput dari awasan
AtasMu, Sang Maha Kuasa

Ampunilah, duhai terkasih…
Khilaf yang nodai nurani
Yang bikin busuk luka hati
Yang bikin iblis terkikih

Wahai, yang Esa
Sesalku tak mampu kalahkan nafsuku
Tangis tak kuat patahkan sifat
Dan aku tak dapat
Begitu berat, dan keparat kau Setan!

Ampun ya Allah,
Hanya cahayaMu yang dapat terangi jiwa
Kan kucoba dengan daya kuasa
Untuk berusaha tuk jiwaku
Yang ingin tersentuh cahaya itu

Minggu, 21 Februari 2010

Dalam Diam

Pertemuan yang tak diduga- duga
KUPANDANGI….
Sampai terpikat hati ini

Pertemuan yang tak diduga- duga
KUHALANGI….
Sampai hilang seluruh energi

Kesedihan yang telah diduga
KUTANGISI….
Sampai terkoyak hati ini

Melupakan yang telah direncana
KUCOBA….
Sampai berhasil TERNYATA!!!!

Kenangan yang tak diduga- duga
KUHAYATI….
Sampai kumengerti…
Artinya semua ini

Allah itu mengikuti prasangka hambaNya kepada Nya. 
Aku berkeyakinan Allah Maha Pengasih dan Menjagaku, 
insyaAllah itulah yang akan terjadi.

Cinta sejati itu menyembuhkan tidak menyakitkan
Tidak ada yang dapat mengusir kecintaan pada kesenangan duniawi selain rasa takut kepada Allah yang menggetarkan hati, atau rasa rindu kepada Allah yang membuat hati Merana!(Ibnu Athaillah)

Cinta sejati itu tidak menzalimi
Cinta sejati berorientasi ridha Ilahi

Jumat, 19 Februari 2010

Semua Tampak Biasa


Setiap kali air mata ini menetes lagi, aku akan cepat2 berusaha untuk tersenyum kembali. Tapi semua daya upaya yang aku usahakan untuk kebahagiaan ini jalannya gk mulus dan menyakitkan. Pernah bertanya, kapan sesak di dada akan musnah keberadaanya??? Pernah bertanya, kapan aku bisa bangkit sepertti dulu lagi????? Pernah bertanya, kenapa harus aku yang seperti ini??? Pertanyaan-pertanyaan yang ternyata gk penting buat dipertanyakan itu hanya menghabiskan waktuku yang hanya tinggal sedikit. Kebahagiaan seperti apa lagi Rin??? Kamu punya Allah yang gk pernah lengah mengawasimu. Kamu punya papa mama yang selalu tau apa yang kau mau. Kamu punya keluarga yang begitu membakar semangatmu. Kamu juga punya temen-temen yang walaupun berjauhan tapi tetap selalu mengingatkan ke jalan yang benar. KAmu gk sendiri Ririn….. Kebahagiaan seperti apa lagi ketika kamu masih bisa menghirup oksigen tanpa mengeluarkan sepeserpun dari kantongmu untuk menikmatinya dengan sangat leluasa. Kebahagiaan seperti apa lagi ketika kamu gk perlu berpanas-panas di lampu merah untuk memperjuangkan hidupmu melainkan di gedung mewah dengan ruangan berAC. Kebahagiaan seperti apa lagi ketika kamu gk perlu menagis untuk mendapatkan yang kamu inginkan. Lalu……….. Untuk apa air mata itu????? Apa lagi yang menghalangi senyum itu???? Kamu gk sakit Ririn…. Kamu baik-Baik saja.