Sabtu, 29 Mei 2010

B.E.N.C.I

Haruskah aku mencintanya
Bila hanya berikan duka
Sepertinya aku bahagia
Satu sisi aku menangis
Aku pernah sangat berharga
Saat mata memujaku
Sampai kau datang dalam hidupku
Segalanya berubah

Reff:

Kau mengambil hatiku
Jadikannya kelabu
Kau menghancurkan semua impian
Yang tersimpan sejak dulu
Kau racuni cintaku
Hingga menjadi benci
Tak lelah aku setia
Tersiksa sendiri

Betapa inginku berlari

Dan terlepas dari dirimu
Tapi semakin aku mencoba
Aku ingin kembali

Kembali ke Reff:

Kau mengambil hatiku
Jadikannya kelabu
Kau hancurkan
Segala impian
Haa...aa...a...

Minggu, 16 Mei 2010

Sebelum....Berfikirlah

 dari adek saya yang tak lelah mengingatkan saya dengan caranya...........

Sebelum kita mengatakan kata-kata yang tidak baik,
Pikirkan tentang seseorang yang tidak dapat berkata-kata sama sekali.

Sebelum kita mengeluh tentang rasa dari makanan,
Pikirkan tentang seseorang yang tidak punya apapun untuk dimakan.

Sebelum kita mengeluh tidak punya apa-apa,
Pikirkan tentang seseorang yang meminta-minta dijalanan.

Sebelum mengeluh tentang teman,
Pikirkan tentang seseorang yang memohon kepada Tuhan untuk diberikan teman hidupnya.

Sebelum kita mengeluh tentang rumah yang kotor kerana pembantu tidak mengerjakan tugasnya,
Pikirkan tentang orang-orang yang tinggal dijalanan.

Dan di saat kita letih dan mengeluh tentang pekerjaan,
Pikirkan tentang pengangguran, orang-orang cacat yang berharap mereka mempunyai pekerjaan seperti kita.

Sebelum kita menunjukkan jari dan menyalahkan orang lain,
Ingatlah bahwa tidak ada seorangpun yang tidak berdosa.

Sebelum kita mengeluh bahwa kita buruk,
Pikirkan tentang seseorang yang berada pada keadaan yang terburuk di dalam hidupnya.

Hari ini sebelum kita mengeluh tentang hidup,
Pikirkan tentang seseorang yang harus menahan sakit yang dideritanya seumur hidup atau seseorang meninggal terlalu cepat.


Dan ketika kita sedang bersedih dan hidup dalam kesusahan,
Tersenyum dan berterima kasihlah kepada Allah bahwa kita masih hidup !

Rabu, 12 Mei 2010

Sekedar Harap

Wasting time, mungkin dua kata itu yang telah saya lakukan. Saya ingin menghabiskan waktu saya dengan penuh manfaat bukan tersia begitu saja. Tapi semua sudah tinggal keinginan, sudah terlalu banyak yang tidak brmanfaat dalam waktu saya walaupun pastinya ada manfaat lain yang tidak saya sadari, tapi apalah gunanya jika semua kewajiban saya abaikan begitu saja? Jika amanah tak lagi terjaga? Jika rasa takut murka Allah juga tak ada? Rabb, di sisa waktu yang mungkin tinggal beberapa detik saja atau malah mungkin beberapa abad lamanya jauhkan hamba dari rasa malas dan dan sifat buruk lainnya, biarlah jika saya harus terus melulu menjadi setan di mata orang-orang apalagi teman saya asalkan Kau sajalah yang tau saya menyembunyikan amal shaleh itu di balik topeng setan itu saja bukan menjadi hamba yang berkostum malaikat, melontarkan kalimat-kalimat berilmu, berbobot, tapi ternyata kalimat itu jauh lebih jahat jika terlontar begitu saja tanpa makna dan situasi yang tepat. Rabb, di sisa waktu yang saya tidak tau kapan terhentinya hamba mohon dengan sepenuhnya semua yang hamba lakukan tetap sesuai dengan yang Kau inginkan. Hamba mohon beri hamba kesempatan untuk menjadi penyelamat kedua orang tua hamba, papa mama (air mata ini selalu menetes jika mengetik kata-kata itu) 

Senin, 10 Mei 2010

Senin di Lab TPP

Pagi-pagi saya sudah siap, rapi, wangi, dan penuh semangat baru. Entah sejak kapan saya sudah lama tak seperti ini. Terlalu lama saya hidup dalam kotak 3x4 meter persegi ini. Saya usahakan tiba di tempat teman saya tepat waktu, meminjamkan apa yang bisa saya pinjamkan, dan menepati janji untuk mengerjakan tugas-tugas kuliah saya. Saya berweekend bersama kawan saya, sahabat saya, saudara saya, bahkan mungkin jiwa saya, banyak hal yang saya pelajari di weekend yang singkat itu. Saya bangun lagi, saya hidup kembali, saya bernafas lega kembali, dan saya yakin tidak boleh malas lagi. Saya berhenti mati suri. Sekarang saya di sini menatap layar dan menikmati alunan merdu printer yang sedang bekerja memberikan saya jurnal yang saya butuhkan. Laboratorium TPP ini masih tetap sama seperti dulu, tidak pernah berubah, tidak pernah berhenti memberikan semua yang saya butuhkan di sini. Hanya saya saja yang mungkin kurang menyadari itu dan saya terus menyalahkan diri saya selama ini. Lab. TPP ini, dan saya masih di sini akan tetap di sini sampai saya mampu mengatasi diri ini.........

Selasa, 04 Mei 2010

Teruskan Saja


Beberapa bulan yang lalu ketika nilai semester ganjil keluar saya benar-benar yakin bahwa saya tidak akan mendapatkan nilai yang baik, apalagi ketika nilai-nilai itu mulai dikeluarkan di dalam portal akademik civitasa yang tentunya bisa saya akses di manapun walaupun saya sedang berlibur sekalipun. Benar ternyata bahwa yang terjadi itu akan sesuai dengan yang diyakini, nilai-nilai akademis yang saya dapatkan bebar-benar buruk dan mengenaskan saat itu. Sayapun hanya bisa terpaku terdiam dan mengutuk diri sendiri. Banyak sms dari teman-teman yang bertanya, “Sebenarnya ada apa dengan kamu rin??? Apa km sedang dalam masalah yang amat sangat harus mengganggu konsentrasi belajarmu? Apa yang kmu gk bisa Rin sampe nilaimu jadi seperti itu??? Apa ada yang  bisa aku bantu??” Begitulah kira-kira sms yang masuk ke hpku saat itu. Ketika air mata selalu jadi hidangan pendamping setiap masalah satu teman mengatakan, “Mi (panggilan sayang dari orang2 yang saya sayang di kampus), IP itu Cuma buat orang sakit jiwa!!!!!” Kalimat itu yang bikin air mata yg mau membabibuta surut seketika, Thanks Nduk.
Apa hubungannya hal tadi dengan hari ini?? Ya, hari ini saya mengingat kembali semua yang saya lakukan, saya ingat kembali yang telah saya pelajari, dan yang terakhir saya ingat kemballi pelajaran dari film yang saya tonton beberapa minggu yang lalu dari sebuah film yang cukup banyak digemari, 3idiots.  Saya hanya perlu mencintai apa yang saya lakukan seperti yang dulu pernah saya lakukan dan saya tidak boleh kecewa dengan semua hasil yang saya terima. Allah itu akan memberikan apa yang saya butuhkan bukan apa yang saya inginkan, saya hanya sedang tidak tau apa yang saya butuhkan. Maka dari itu saya perlu bangkit dan menjalani jalan yang sempat terkoyak ini.
“Give me some sunshine,
Give  me some rain,
Give me another chance and,
I wanna grow up once again...”  (Give me some sunshine, 3idiots)

Senin, 03 Mei 2010

Jika Belum Siap Cintailah Dalam Diammu


Dari seorang sahabat yang selalu setia mengingatkan wlaupun terpisah jarak ribuan kilometer.
Bila belum siap melangkah lebih jauh dengan seseorang, cukup cintai ia dalam diam ...
karena diammu adalah salah satu bukti cintamu padanya ...
kau ingin memuliakan dia, dengan tidak mengajaknya menjalin hubungan yang terlarang, kau tak mau merusak kesucian dan penjagaan hatinya..
karena diammu memuliakan kesucian diri dan hatimu.. menghindarkan dirimu dari hal-hal yang akan merusak izzah dan iffahmu ..
karena diammu bukti kesetiaanmu padanya ..
karena mungkin saja orang yang kau cinta adalah juga orang yang telah ALLAH swt. pilihkan untukmu ...
ingatkah kalian tentang kisah Fatimah dan ALi ?
yang keduanya saling memendam apa yang mereka rasakan ...
tapi pada akhirnya mereka dipertemukan dalam ikatan suci nan indah
karena dalam diammu tersimpan kekuatan ... kekuatan harapan ...
hingga mungkin saja Allah akan membuat harapan itu menjadi nyata hingga cintamu yang diam itu dapat berbicara dalam kehidupan nyata ...
bukankah Allah tak akan pernah memutuskan harapan hamba yang berharap padanya ?
dan jika memang 'cinta dalam diammu' itu tak memiliki kesempatan untuk berbicara di dunia nyata,
biarkan ia tetap diam ...
jika dia memang bukan milikmu, toh Allah, melalui waktu akan menghapus 'cinta dalam diammu' itu dengan memberi rasa yang lebih indah dan orang yang tepat ...
biarkan 'cinta dalam diammu' itu menjadi memori tersendiri dan sudut hatimu menjadi rahasia antara kau dengan Sang Pemilik hatimu ...

Waktu saya masih bocah saya senang berlari, mengejar layang-layang,ke kampung belakang takut ditinggal maen kelereng, lari dari gerbang sekolah TK sampai ke rumah sambil menarik kotak bekal saya yang saya anggap sebagai mobil-mobilan sampai tu kotak bekal lama-kelamaan lecet parah. Semua pelarian itu saya lakukan dengan senang hati, dengan hati gembira, tertawa-tawa tanpa beban apapun. Senang sekali rasanya. Akhir-akhir ini mungkin sudah dua tahun saya berlari. Lari dari semua tanggung jawab saya sebagai anak, sebagai mahasiswa, sebagai teman, sebagai seorang kakak, dan yang lebih parah sebagai hamba Allah yang harus taat. Sampai suatu hari ada yang bilanng padaku, “Gk capek apa kamu lari-lari terus?” Saya tidak mengerjakan semua dengan baik, dengan maksimal yang saya mampu, bahkan saya tinggalkan begitu saja. Saya lari, saya tak sanggup menghadapi, saya lebih tak sanggup lagi mendengar cercaan yanng keluar hingga saya terus saja berlari. Dan ternyata pelarian saya terlalu jauh, amatlah jauh. Tapi demikian, saya sedang berusaha mencari jalan pulang dari pelarian ini karena pelarian seperti ini sama sekali tak membuat saya bahagia, saya tidak berlari dengan senang hati kali ini. Andai saya masih bocah............

Sabtu, 01 Mei 2010

Bacaan di Pagi Sabtu

Hari sabtu katanya hari mbabu bagi anak kost seperti aku. Dulu aku sering melakukan itu, rencananya hari ini juga mau begitu. Tapi sambil menunggu rendeman cucian jadilah cari2 bacaan dulu, eh nemu ni tulisan. Padahal dulu dah sering dapet pelajaran ini di dalam kajian tapi dari pada lupa aku posting ajalah. Kan lebih sering buka blog, buka fb, buka twitter dari pada buka buku catetan kajian.


Fitnah (Bahaya) Kaum Wanita atas Kaum Lelaki
Rabu, 23 Juli 2003 - 02:33:24 :: kategori Kewanitaan
Penulis: Ustadz Abu Hamzah Yusuf (Bandung)

Semua perasaan condong padanya, perbuatan harampun terjadi karenanya. Mengundang terjadinya pembunuhan, permusuhan pun disebabkan karenanya. Sekurang-kurangnya ia sebagai insan yang disukai di dunia. Kerusakan mana yang lebih besar daripada ini ? Begitulah Al Imam Al Mubarokfuri –rahimahullah- menjelaskan tentang bentuk bahaya fitnah wanita dalam Al Tuhfah Al Ahwadzi 8/53.

Kaum muslimin rahimakumullah, jauh sebelumnya Allah menyatakan bahwa fitnah yang paling besar adalah wanita, bahkan ia sebagai sumber syahwat. Allah berfirman: ”Dijadikan indah pada (pandangan) manusia kecintaan kepada apa-apa yang diingini, yaitu wanita-wanita…” (Q.S. Ali Imran: 14).

Rasulullah memberikan peringatan dari fitnahnya sebagaimana yang diriwayatkan dalam Sahih Muslim dari sahabat Abu Said Al Khudri, beliau bersabda: “Hati-hatilah terhadap dunia dan hati-hatilah terhadap wanita, karena sesungguhnya fitnah yang pertama kali menimpa Bani Isroil adalah wanita”

Pada riwayat lain dalam Sahih Muslim dari Sahabat Jabir Rasulullah mengisyaratkan dengan sabdanya: ”Sesungguhnya wanita menghadap dalam bentuk syaitan, dan membelakangi dalam bentuk syaitan.”

Kaum Muslimin rahimakumullah, demikianlah memang agama Allah datang untuk mengatur semua urusan manusia, membimbing para pemeluknya kepada yang membuat maslahat dan menjaga kepada apa yang akan menjerumuskannya kepada kemudharatan, sehingga kita mendapatkan Allah memperingatkan dari ajakan-ajakan syaitan. Allah berfirman: “Wahai bani Adam, janganlah sekali-kali kamu dapat ditipu oleh syaitan sebagaiman ia telah mengeluarkan kedua ibu bapakmu dari surga, ia menanggalkan dari keduanya pakaiannya untuk memperlihatkan kepada keduanya auratnya. Sesungguhnya ia dan pengikut-pengikutnya melihat kamu dari suatu tempat yang kamu tidak bisa melihat mereka. Sesungguhnya Kami telah menjadikan syaitan-syaitan itu pemimpin-pemimpin bagi orang-orang yang tidak beriman.” (Q.S. Al A’raaf: 27 ).

Para wanita menyerupai syaitan karena ia sebagai penyebab timbulnya fitnah bagi laki-laki seperti pernyataan Rasulullah diatas. Oleh karena itu hendaklah para wanita bertaqwa kepada Allah denga menjaga dirinya dan menjaga kaum lelaki dari fitnah yang ditimbulkan karenanya.

Ketahuilah bahwa Islam telah datang dengan menjelaskan kedudukan para wanita. Diantara yang menunjukkan hal itu adalah :

1.Persamaan dalam hal penciptaaan dengan laki-laki. Allah berfirnan: “Dan diantara tanda-tanda kekuasaanNya adalah Dia menciptakan untukmu istri-istri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan dijadikanNya diantara kamu rasa kasih sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berfikir.” (Q.S. Ar Ruum: 21 ).

2.Persamaan dalam mendapatkan pahala atas amal sholih. Allah berfirman: “Maka Tuhan mereka memperkenankan permohonannya (dengan berfirman): “Sesungguhnya Aku tidak menyia-nyiakan amal orang-orang yang beramal diantara kamu, baik laki-laki atau permpuan, (karena) sebagian kamu adalah turunan sebagian yang lain…”…” (Q.S. Ali Imron: 195). Allah juga berfirman: “Barang siapa yang mengerjakan amal sholih, baik laki-laki maupun perempuan dalam keadaan beriman, maka sesungguhnya akan Kami berikan kepadanya kehidupan yang baik …”(Q.S. An Nahl: 97).

3.Persamaan dalam hal hak mendapatkan warisan , sekalipun hak warisan laki-laki lebih darinya, ini hanyalah hikmah yang terkandung di dalamnya. Berkata Al Imam As Syinqithi dalam Adwa’ul Bayar 1/308 pada firman Allah: “Allah mensyariatkan bagimu tentang (pembagian pusaka untuk) anak-anakmu ,yaitu bagian seorang anak lelaki sama dengan bagian dua anak perempuan…” (Q.S An Nisa: 11 ).

Allah tidak menjelaskan dalam ayat ini hikmah dilebihkannya laki-laki atas perempuan dalam hal warisan, padahal keduanya sama dalam hal kekerabatan. Akan tetapi Allah isyaratkan yang demikian itu di tempat lain, yaitu firmanNya: “Kaum laki-laki adalah pemimpin bagi kaum wanita, oleh karena Allah telah melebihkan sebagian mereka (laki-laki) atas sebagian yang lain (wanita), dan karena mereka (laki-laki) telah menafkahkan sebagian dari harta-harta mereka… ” (Q.S. An Nisa: 34 ).

4.Hak untuk mendapatkan perlakuan dan pergaulan yang baik. Allah berfirman : “Apabila kamu mentalak istri-istrimu, lalu mereka mendekati akhir iddahnya, maka rujukilah mereka dengan cara yang ma’ruf atau ceraikanlah mereka dengan cara yang ma’ruf pula. Janganlah kamu merujuki mereka untuk memberi kemudharatan, karena dengan demikian kamu menganiaya mereka…” (Q.S. Al Baqoroh : 231 ). Allah juga berfirman: “…Dan bergaullah dengan mereka secara patut …” (Q.S. An Nisa: 19).

Masih Banyak keterangan-keterangan tentang kedudukan wanita yang bersangkutan dengan hak-haknya dan kewajibannya. Yang ini semua menunjukkan betapa besar perhatian Islam terhadap kaum wanita, bahkan Allah mengkhususkan khitob untuknya dalam beberapa ayat dalam Al Quran.

Sesungguhnya ini adalah rahmat Allah untuk mereka, Allah menjaga mereka dengan syariatNya dan mensucikan mereka dari kotoran-kotoran jahiliyah.

Dengan demikian maka Allah dan RasulNya memerintahkan kepada kaum wanita untuk menjauhi perkara-perkara yang akan menyebabkan timbulnya fitnah bagi kaum laki-laki
Pertama :
Syariat memerintahkan wanita untuk tinggal dirumahnya. Allah berfirman: “Dan hendaklah kalian tetap dirumah kalian…” (Q.S. Al Ahzab: 33 ).
Sama sekali ini tidak berarti dholim terhadap wanita, atau penjara, ataupun mengurangi kebebasannya. Allah lebih mengetahui kemaslahatan hambaNya. Sesungguhnya dengan tinggalnya para wanita dirumah-rumahnya maka ia dapat mengurusi urusan rumahnya, menunaikan hak-hak suaminya, mendidik anaknya dan memperbanyak melakukan hala-hal baik lainnya.
Adapun keluar rumah maka hukum asalnya adalah mubah, kecuali jika dalam bermaksiat kepada Allahmaka hukumnya haram.

Kedua
Syariat melarang mereka bertabaruj, yaitu berhias dihadapan selain mahramnya. Allah berfirman: “…dan janganlah kalian berhias dan bertingkah laku seperti orang-orang jahiliyah yang dahulu…” (QS Al Ahzab: 33 ).

Ketiga
Mereka dilarang berbicara dengan suara yang mendayu-dayu yang dapat mengundang fitnah. Allah berfirman : “…Maka janganlah kamu tunduk dalam berbicara sehingga berkeinginanlah orang yang ada penyakit di hatinya , dan ucapkanlah perkataan yang baik.” (Q.S. Al Ahzab: 32 ).

Keempat
Mereka dilarang keluar rumah dengan memakai wangi-wangian. Rasulullah bersabda: “Wanita mana saja yang memakai wangi-wangian kemudian lewat di suatu kaum supaya mereka mendapatkan bau harumnya, maka ia telah berzina.” (HR Ahmad dari Sahabat Abu Musa Al Asy’ari). Bahkan dalam riwayat Muslim dari Sahabat Abu Hurairah Rasulullah bersabda: “Wanita mana saja yang memakai bukhur (sejenis wangi-wangian) tidak diperkenankan untuk sholat Isya di malam hari bersama kami.” Tidak diragukan lagi bahwa sholat berjamaah memiliki keutamaan 27 derajat atas sholat sendirian.
Walau demikian Rasulullah melarang para wanita untuk sholat Isya jika memakai wangi-wangian, menjaga supaya tidak terjadi fitnah.

Kelima:
Mereka dilarang untuk berdua-duaan dengan lelaki yang bukan mahramnya, demikian pula sebaliknya. Rasulullah bersabda : “Tidak boleh seorang laki-laki berkhalwat (menyendiri, berduaan) dengan seorang wanita kecuali dengan mahramnya.” (HR Muttafaq alaihi dari Sahabat Ibnu Abbas).

Maka wajib atas kaum wanita menjaga kehormatannya, dan janganlah membalas nikmat Allah dengan kekufuran, wal iyyaudzubillah. Seyogyanya bagi seorang muslim atau muslimah untuk tidak memiliki pendapat atau kebebasan setelah tetap hukum Allah dan RasulNya. Karena sesungguhnya Islam tidak akan tegak pada diri seseorang kecuali dengan tunduk dan patuh. Allah berfirman : “Dan tidak patut bagi laki-laki mukmin dan tidak pula bagi wanita mukminah, apabila Allah dan RasulNya telah menetapkan suatu ketetapan akan ada bagi mereka pilihan yang lain tentang urusan mereka. Dan barang siapa yang mendurhakai Allah da RasulNya maka sungguh dia telah sesat, sesat yang nyata.” (Q.S. Al Ahzab: 36).
Wal ilmu indallah.

FATWA SYAIKH MUHAMMAD BIN SHALIH AL ‘UTSAIMIN TENTANG PAKAIAN KETAT BAGI WANITA

Beliau berkata :” Terdapat dalam shahih muslim dari sahabat Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah bersabda: “ Ada dua golongan dari ahli neraka yahng aku belum pernah melihatnya: pertama, suatu kaum yang memiliki cambuk seperti ekor-ekor sapi yang dipakai untuk memukul manusia; kedua, wanita-wanita yang berpakaian tetapi telanjang lenggak lenggok di kepalanya ada sanggul seperti punduk unta. Mereka tidak akan masuk surga dan tidak akan mendapatkan baunya dan sesungguhnya bau surga itu akan didapatkan dari jarak ini dan itu.”

Maka ucapan Rasulullah, telanjang adalah bahwa mereka memakai pakaian tetapi tidak menutupi yang semestinya tertutup, baik iotu karena pendeknya atau tipisnya atau akrena ketatnya, di antaranya adalah yang terbuka bagian dadanya, karena yang demikian itu menyelisihi perintah Allah, dimana Allah berfirman : “ Dan hendaknya mereka menutupkan kain kerudung ke dadanya” ( QS An Nur: 31 )

Berkata Al Qurthubi dalam tafsirnya : “Prakteknya adalah hendaknya wanita memakai kain kerudung uantuk menutup daadanya.”

Di antaranya lagi adalah yang terbelah bagian bawahnya, jika tidak terdapat penutup lagi di dalamnya, jika ada penutupnya tidak mengapa hanya saja jangan sampai menyerupai yang dipakaikan oleh kaum pria.

Kepada para walinya kaum wanita hendaknya melarang mereka dari memakai pakaian yang haram dan keluar rumah dengan bertabarrruj (bersolek/berdandan) dan memakai wangi-wangian karena para walinya adalah orang yang bertanggung jawab atasnya pada hari kiamat, pada hari di mana seseorang tidak dapat membela orang lain walau sedikit pun, dan begitu pula tidak diterima syafaat dan tebusan dari padanya dan tidaklah mereka akan ditolong.
Semoga Allah memberi taufiq bagi semuanya kepada yang dicintai dan diridhainya.

“Konsep pembela yang universal antara haq dan bathil , hidayah dan kesesatan, petunjuk dan penjerumus, jalan kebahagiaan dan kehancuran adalah menbjadikan apa-apa yang Allah telah utus dengannya para rasul dan diturunkan dengannya Al Kitab sebagai kebenaranyang wajib untuk diikuti, karena dengannya akan mendapatkan Furqon dan hidayah Ilmu dan Iman.

Adapun yang lainnya dari perkataan manusia diukur diatasnya, apabila sesuai dengannya adalah benar, jika menyelisihinya adalah bathil. Apabila belum diketahui apakah sesuai atau tidak dikarenakan perkataan-perkatan yang global tidak dimengerti maksud pembicaraan atau dimengerti maksudnya tapi tidak tahu apakah Rasul membenarkannya atau tidak maka diam, tidak berkomentar melainkan dengan Ilmu. Sedangkan Ilmu adalah apa-apa yang berdiri diatasnya dalil dan yang bermanfaat adalah apa yagn dibawa oleh Rasulullah” (Ucapan Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah). Wallahu a'lam.


Sumber: http://www.salafy.or.id/salafy.php?menu=detil&id_artikel=148

Pelajaran hari jumat

Kemarin berangkat kuliah dengan tergesa-gesa pake motor pinjeman dikarenakan motor saya yg habis bensinnya. Tidak ada sesuatu yang berarti selama saya kuliah, saya tetap mengantuk di kelas karena belum tidur malam harinya, saya tetap was-was bertemu atau berpapasan dengan dosen pembimbing skripsi saya dan ketakutan jika ditanya tentang skripsi saya. Karena itulah, seketika setelah ujian berakhir saya langsung ngacir menuju parrkiran, lagi-lagi buat lari dari dosen saya sekalian inngin segera sampai di tempat tidur karena mata sudah benar-benar menunjukkan kelelahannya. Tetapi demikian, memang selalu pelarian saya tidak akan selalu mulus. Motor yang saya pinjam lepas rantainya sehingga tidak dapat difungsikan sebagaimana mestinya. Di tengah kebingungan saya, saya menelpon si empunya motor dan dy baru bisa tiba di tempat sekitar setengah jaman lagi katanya yag saya tau bahwa 10 menit bagi orang ini adalah bisa jadi 1jam apalagi ketika dy mengatakan bahwa dia baru bisa tiba setengah jam lagi akan berapa lama saya menunggu? Akhirnya ketika tak tau lagi akan meminta pertolongan siapa saya menelpon sahabat saya yang sudah lama sekali kita tidak berhubungan dekat atau pergi bareng seperti dulu dan dia langsung datang menemui saya di pinggir jalan yang tengah kebingungan. Hari ini lagi-lagi disadarkan bahwa bukan berarti kita sudah tidak sering bersama-sama lagi bukan berarti cinta itu juga tak lagi.